Di Balik Kemudi: Perjalanan Pertama Menuju Ngawi


        Blitar, 26 Februari 2025 - Hari ini,saya memulai perjalanan pertama kali mengemudi mobil dari Blitar menuju Jl. A. Yani, RT.1/RW.1, Klampisan, Munggut, Kec. Padas, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur 63281. Perjalanan ini dipenuhi dengan makna,  mengantar Pak Mujiono dan Ibu Sri Rahayu yang sedang berduka  untuk  mengucapkan takziah kepada keluarga mereka dan  nyekar  di  makam,  seiring  menyambut  datangnya  bulan suci  Ramadan.

     Perasaan  gugup  bercampur  dengan  semangat  menyertai  saya  sepanjang  perjalanan.  Namun,  dengan  dukungan  dari nya,  perjalanan  ini  terasa  lebih  mudah  dan  menyenangkan.  Kami  menikmati  perjalanan  melalui  jalanan  yang  menawan  di  antara  pemandangan  pedesaan.  Suasana  yang  tenang  dan  sunyi  membantu  kami  merefleksikan  diri  sebelum  menyambut  bulan suci.

    Meskipun  ini  perjalanan  pertama  saya  mengemudi  mobil dari Blitar ke Ngawi,  saya  merasa  tertantang  dan  termotivasi  untuk  menjalankan  tugas  ini  dengan  baik.  Saya  berusaha  fokus  dan  berhati-hati  di  jalan  raya,  mengingat  perjalanan  ini  dilakukan  dalam  rangka  menemani  kerabat  yang  sedang  berduka.

   Semoga perjalanan ini  membawa  ketenangan  dan  penghiburan  bagi  keluarga  yang  berduka,  serta  menyambut  bulan  suci  Ramadan  dengan  hati  yang  ikhlas  dan  suci.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merayakan ulang tahun selfi di Rumah makan Bunda

Gambar
         Suasana penuh kehangatan dan keakraban menyelimuti perayaan ulang tahun Selfi di Warung & Lesehan Bunda .  Selfi dan Keluarga besar nya menikmati hidangan sederhana di warung makan tersebut, dengan kue ulang tahun sebagai pusat perhatian di tengah meja. π˜Ώπ™€π™ π™ͺπ™’π™šπ™£π™©π™–π™¨π™ž ( 𝙁𝙀𝙩𝙀)  Liburan di pantai sine Tulungagung
Read more »

Dari "Astaga!" ke "Astaghfirullah": Ubah Kata Kagetmu, Ubah Hidupmu

Gambar
          Pernahkah kamu tanpa sengaja mengucapkan "Astaga!" saat menghadapi situasi mengejutkan?  Kata ini memang umum digunakan, tapi sebenarnya agak kasar dan kurang bermakna, bukan?  Bayangkan,  kita seringkali menggunakannya tanpa berpikir panjang,  padahal ada alternatif yang jauh lebih indah dan berdampak positif.          Bagaimana kalau kita coba ganti dengan "Astaghfirullah"?  Kata ini, berasal dari bahasa Arab,  berarti "Aku memohon ampun kepada Allah".  Lebih dari sekadar ungkapan kaget,  "Astaghfirullah"  menunjukkan kesadaran akan kesalahan dan kelemahan kita, sekaligus  permohonan ampun kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. Bayangkan perbedaannya: - "Astaga!"  menunjukkan reaksi spontan,  mungkin sedikit emosional dan bahkan negatif. - "Astaghfirullah"  menunjukkan ketenangan,  kesadaran diri, dan  penyerahan diri kepada Allah. Keuntungan mengganti ...
Read more »